SERIAL MAKNA LUKISAN DI GOOBOOK SELATAN
"Trio Selatan"
Di sebuah negeri yang selalu gaduh, di mana kata-kata menjadi peluru dan kabar bohong menjadi mata uang, tiga pengembara muncul dari selatan —Biru, Merah, dan Kuning.
Mereka tak membawa pedang, tak menunggang kuda, tak punya bendera. Hanya tiga sumpah suci yang mereka pegang, lebih tajam dari senjata apa pun.
Biru menutup mulutnya.
Ia pernah melihat keluarga hancur hanya karena satu kalimat yang tak dijaga. Ia memilih diam, bukan karena takut, tapi karena ia tahu: sekali kata terucap, ia tak akan bisa ditarik kembali.
Merah menutup telinganya.
Ia pernah melihat perang pecah karena bisikan yang memecah belah. Ia menolak mendengar kebohongan, bukan karena tuli, tapi karena ia tahu: racun yang masuk ke telinga bisa menguasai hati.
Kuning menutup matanya.
Ia pernah melihat kebenaran dikaburkan oleh rupa yang memikat. Ia memejamkan mata, bukan karena buta, tapi karena ia tahu: penglihatan paling jernih lahir dari hati, bukan dari mata.
Mereka berjalan dari desa ke desa, langkahnya sunyi, wajahnya tak pernah jelas terlihat. Anehnya, setiap kali mereka lewat, pasar menjadi tenang, amarah mereda, dan orang-orang mulai berbicara dengan lembut.
Tak ada yang tahu dari mana mereka datang, atau ke mana mereka pergi.
Yang tertinggal hanyalah pesan yang membekas di udara:
"Jaga kata, saring telinga, sucikan pandang.
Karena dari sanalah dunia bisa diselamatkan."