Detik, Menit, Jam Pengorbanan








Dalam dekapan malam, kau lena tanpa mimpi

Menjaga anak-anakmu dalam buaian kasih

Tanganmu yang kasar, menenun kisah hidup

Dengan benang sabar dan cinta yang tak terhingga.


Matahari belum terbit, kau sudah bangun

Memasak, mencuci, tanpa mengenal lelah

Setetes keringatmu, membasahi tanah

Menumbuhkan bunga-bunga harapan.

 

Kau bagai lautan, luas dan dalam

Menampung segala keluh kesahku

Kau bagai mentari, hangat dan menerangi

Menyembuhkan luka di hatiku.


Doa-doamu selalu menjadi penuntun

Dalam setiap langkahku

Kaulah pelita hidupku

Yang menerangi jalan ke depan.


(oleh fauziyah samsuri)



Puisi ini kupersembahkan untuk sosok yang selalu menjadi pelindung jiwa dan batinku, pembimbing setia dalam setiap langkah. Kasih sayangnya bagai lautan luas dan dalam, peran sebagai pembimbing bagai mentari yang menghangatkan, dan pelita yang menerangi jalanku. Doa-doanya menjadi penuntun setiap langkahku.

'22 Desember 2024'


Posting Komentar