Sangkar Keterbatasan

 

Pergulatan antara hati dan fikiran

Disaat fikiran berkecamuk menangisi hal yang seharusnya tak ditakuti, membuat raga yang kuat sekalipun juga ikut menjadi lemah, padahal alasan dibalik itu hanyalah,sebab garis taqdir yang sudah berada digenggaman-Nya, masih terasa risau oleh hati yang  tersiksa karena penyangkalan dari batinnya.

Jelas diri kita tidak mampu mengukur semua kekuasaan Tuhan yang sangat luas dengan logika yang terbatas, namun mengapa hal bodoh itu selalu saja dilakukan,bukannya sadar malah akan membuat hati semakin meragu.

Terpenjara dalam fikiran karena ketidakcukupan wawasan, terkadang membuat seseorang ingin berlari dari pahitnya kisah semu yang dianggap kekal oleh hatinya, sehingga ketika hal itu sedang ia alami, seolah harapan indah tak akan pernah menjadi nyata. itulah yang terjadi jika sebuah hati selalu bergulat dengan fikiran, keduanya akan tersiksa.

Benar kata salah seorang 'ulama bahwa, "ujian hati itu lebih berat daripada ujian fisik" walaupun segala ujian yang tidak  diinginkan tetap saja menyakitkan termasuk ujian fisik, seperti sakit dll, namun jika kita fikirkan, selain untuk menguji keimanan hamba-Nya, semua itu juga bertujuan sebagai proses pendewasaan seseorang dan mendekatkan diri kepada Allah.

Semua masalah yang dihadapi tak mungkin bisa diselesaikan seorang diri,maka libatkanlah Allah dalam segala urusan dan jangan pernah merasa bisa tanpa-Dia.

Berdo'alah kepada-Nya sebagaimana pesan yang disampaikan oleh Sufyan bin Uyainah " jangan sekali-kali pesimis dalam berdo'a, Optimislah! Iblis saja dikabulkan permintaanya ketika meminta diberi usia yang panjang." pastinnya kita sudah tau hal itu karena terdapat dalam firman Allah Q.S Al-A'raf (7) :14-15.

Cara membebaskan diri dari Sangkar Keterbatasan.

Jika tak dilawan, kehidupan yang kita jalani saat ini, seperti berada dalam sebuah sangkar, menoton, dak tak bebas, setiap hari yang difikirkan hanyalah bagian kecil dari taqdir yang sudah tertata dengan baik, seperti jodoh dan rezeki, padahal semua itu sudah dijamin oleh Tuhan, tinggal bagaimana cara kita untuk menjemput taqdir itu, supaya terbebas dari sangkar keterbatasan, menurut saya setidaknya ada beberapa hal yang bisa lakukan, diantaranya:

1. Dzikrullah

Mengingat Allah adalah point yang amat penting, karena sangat erat keterkaitannya dengan ketenangan seseorang, hati yang gelisah bisa jadi disebabkan terlalu jauh dari Allah, padahal Dia tidak pernah meninggalkan kita,namun kitalah yang selalu meninggalkan-Nya.

Orang yang tidak mengingat allah dalam berbagai aspek kehidupan, akan sulit menyelesaikan berbagai persoalan, dan ketika sedang terpuruk  mereka akan merasa sangat terpukul. lain halnya dengan orang yang dekat dengan Allah, semua masalah yang datang dia adukan pada tuhannya dalam sujud dan do'anya sehingga membuat hati dan fikiran lebih menjadi tenang daripada sebelumnya . 

2..Husnudzan /Optimis

Pasti terdapat hikmah dari setiap kejadian baik yang disukai maupun tidak, jangan sampai karena tidak tau kebaikan yang akan datang, kita menjadi seudzon di awal, tetaplah optimis, dan jangan sekali-kali pesimis, karena apa yang tuhan berikan seperti apa yang kita bayangkan.

3. Tingkatkan wawasan

Seperti kata pepatah, "orang benci karena ketidaktahuannya", memang benar ungkapan tersebut, jika kita menbenci sesuatu bukan berarti ia benar-benar buruk, bisa jadi karena kita saja yang kurang tau tentang hal itu.

Jika belajar hanya sedikit dan pemahaman masih terbatas,  membuat seseorang akan mengukur sesuatu hanya sebatas yang ia ketahui, mudah menilai yang lain namun ia sendiri tidak mengerti, kalau ingin menilai minimal kita selevel dengan apa yang dinilai, sebab jika tidak selevel sama halnya dengan orang yang tidak  pernah sholat namun menilai gerakan orang selalu sholat, maka dari itu belajarlah agar  wawasanmu bertambah dan pendapatmu didengar. ilmu itu luas dan pemahaman kita sempit, jangan pernah cukup untuk menuntut ilmu,karena dunia tidak diubah oleh orang yang bodoh.

4. Perbaiki mindset

Di umur 20 tahunan, kebanyakan yang orang fikirkan hanyalah menikah, capek belajar ingin nikah, stres dikit mau nikah, bingung yang harus dilakukannpun pengen nikah, padahal nikah itu bukanlah solusi utama untuk menyelesaikan masalah, perbaiki saja kapasitasmu dan fokuskan improvemu untuk masa depan, siapa tau orang lain akan tertarik kepadamu karena itu.

Setelah menikah yang menjadi bahan fikiran adalah besok makan apa, mau kemana dll, padahal ada yang lebih penting untuk difikirkan, seperti tentang bagaimana kekuasaan Allah yang telah memberikan rezeki-Nya kepada kita tanpa batas, salah satunya adalah menghirup udara dengan gratis kalau seandainya nikmat itu dicabut dari kita, mungkinkah masih bisa memikirkan tentang makanan atau bahkan uang?,kita terlalu fokus sama hal-hal kecil sehingga hal yang sangat besar sekalipun sangat mudah dilupakan, dan membuatnya menjadi tak pandai bersyukur.

5. Tawakal

Ikhtiarlah dan berdo'a lalu serahkan semuanya kepada Allah, tanpa perlu memprotesi yang tidak kamu sukai dalam hasilnya. Terimalah dengan ikhlas semua ketetapan yang Allah berikan supaya belajar untuk bersyukur dan tetap ingat bahwa kehidupanmu bukan dalam kendalimu.

Convinced

Posting Komentar