Bahlun

Kata yang pernah kau ucap waktu itu, membuatku terpikat.
Gelagat indahmu saat itu, membentuk lengkung senyum di bibirku.
Perbuatan baikmu menghiasi ruang sedihku.
Dan tatapanmu meneduhkan hatiku.

Puisi yang kau kirim ke linimasaku, mewarnai lembaran kosong yang telah lama tak diisi,
dan memancing tiap kalimat sastra dalam sanubari. Sehingga timbul asmara yang membakar hati.

Tapi, semua itu adalah siasat yang kau buat untuk menarik perhatiannya. Kau berikan secarik kertas berisikan tentang seorang lelaki yang kau damba, yang kau suka, yang kau cinta, bahkan yang kau harapkan tak ada duanya.

Kau bicara padaku, namun bukan perihalku.
Kau melihatku, namun pandanganmu meliriknya.
Kau bilang membencinya, namun kau selalu menceritakannya.
Kau bilang melupakannya, namun selalu kau sebut ketika kita bercerita.
Kau bilang tak mau tahu kabarnya, namun lagi-lagi kau selalu bertanya tentangnya.

Sebenarnya maumu apa? Datang kepadaku membawa luka yang berbeda lalu menempelnya ke tubuhku yang rapuh lemah tak berdaya. Bagai papan tulis putih yang digunakan untuk menulis beribu kata dengan memindahkan tinta hitam sehingga menggambarkan sandiwara manusia.

Aku tahu kau belum berdamai dengan masa lalu. Aku tahu betul bahwa kau belum berada di titik masalah terbesarmu. Bahkan aku sangat tahu luka di hatimu itu hanya ingin disembuhkan oleh dia yang menyakitimu

Seberapa besar rasa cintamu padanya?
Seberapa besar sayangmu padanya?
Seberapa besar harapanmu padanya?
Seberapa besar dirimu merindukannya?
Sehingga kau menjadikanku tempat pelampiasanmu, tempat pelarianmu, tempat menampung segala rasa sakit yang kau dapat dari orang yang kau sebut sebagai pelita hidupmu. Sedangkan aku, kau anggap sebagai badut pribadi yang menghiburmu di kala sedih, sakit, resah, dan gelisah. Segala apa yang kau rasa, harus kualami segalanya.

Pernahkah terbersit di hatimu tentangku?
Pernahkah terpikirkan olehmu tentang perasaanku?
Pernahkah kau menyadari itu?
Atau kau sama sekali tak menyadari semua itu?
Apakah kau hanya berharap ia kembali padamu dan menganggapku sebagai teman ceritamu?
Tolong jawab aku!
Pecinta Goresan

Posting Komentar