Dewasa ini banyak generasi Z yang sering disebut sebagai generasi strawberry, atau juga generasi sandwich, yang mana jiwanya sangat rapuh, mudah stress lalu diakhiri dengan bunuh diri. Mengapa hal demikian kerap terjadi?
Ada banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti dari diri sendiri, keluarga, teman, lingkungan, dan orang-orang sekitar.
Mental yang baik adalah tercermin dari sikap yang tenang.
Mental yang sedang tidak baik-baik saja akan terlihat dari sifat sombong, iri hati, marah, cemas, putus asa, ujub. Jika berada dalam kondisi seperti ini maka terdeteksi diri ini sedang tidak baik-baik saja, berarti mentalnya sedang sakit.
Ketika mendengar kabar si fulan sedang ditimpa musibah, maka jangan pernah meremehkan orang yang sedang diuji oleh Allah Swt, karena Allah tidak akan mematikanmu sebelum merasakan hal yang sama.
Ujian yang dirasakan oleh orang lain adalah ujian bagi kita juga, agar supaya tidak ujub. Langkah paling tepat dilakukan adalah dengan beristigfar, baca doa agar dilindungi dari ujian tersebut.
Cara mengatasi mental yang sedang tidak baik-baik saja
1. Terima.
Allah Swt berfirman dalam QS. Al-Baqarah:155 yang artinya: "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, sengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan."
Ini merupakan sunnatullah yang telah Allah beri sesuai dengan bagiannya masing-masing. Jangan menolak.
2. Kembali kepada Allah.
Ghafir:60 dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”
Dari redaksi tersebut, diwajibkan untuk berdoa atau berdzikir. Berdoa untuk diberi.
3. Jaga kesehatan tubuh.
Semua ada haknya masing-masing. Sa'atan nafsah wa sa'ataan Rabbah. Ada waktunya untuk diri sendiri dan ada waktu untuk Tuhan dalam hal beribadah. Dalam hadis, Nabi pun melarang kita yang hanya fokus beribadah tiada henti siang malam. Ada hak pada diri sendiri, seperti dengan istirahat yang cukup, tidak bergadang. Begitu juga tidak lupa dengan anak, saudara, dan keluarga. Berikan haknya masing-masing.
4. Spiritual.
Hiduplah dengan penuh spiritual, jiwa rohani yang melihat segala sesuatu berkaitan dengan Allah. Tidak perlu sedih secara berlarut-larut, Allah pasti akan beri pertolongan.
5. Ketemu ahlinya.
Saat ini bertemu psikiater menjadi hal yang lumrah. Kalau sudah parah maka bertemu dokter jiwa.
6. Bersahabat dengan al-Quran
Karena al-Quran adalah syifa'. Niatkan untuk meruqiyah diri sendiri dengan suara yang keras. Ibarat seperti air minum yang dibacakan ayat Quran akan merubah molekul air menjadi kristal yang baik. Begitu pula dengan membacanya untuk diri sendiri ditempat yang sepi tidak mengganggu orang lain.
7. Sabar.
Setelah semua proses yang telah dilalui, tahap akhirnya barulah bersabar dengan segala ketetapan-Nya.
Dalam otak manusia terdiri dari dua saraf, yaitu akson dan dendrit yang saling terhubung. Jika terlalu banyak berpikir hal yang tidak penting, maka cairan di otak ini akan habis sehingga hal inilah yang membuat seseorang menjadi hilang akal, rusak jiwanya.
Berdasarkan survei orang yang telah meneliti hal ini, bahwasanya orang yang mengalami gangguan jiwa disebabkan kurangnya produksi cairan dalam otak, atau telah habis dan menipis, sehingga orang tersebut mengonsumsi obat untuk membantu proses cairan agar mengembalikan sistem saraf yang seharga 1juta dan diminum setiap hari. Jika kehabisan obat, maka jiwanya akan terganggu, berhalusinasi, merasa ada bisikan-bisikan, kemudian sampai melepas seluruh pakaian. Nah, hal inilah yang perlu kita hindari. Ketika cairan dalam otak tersebut telah habis, ada cara sederhana untuk memulihkannya lagi, yaitu dengan terapi senyum selama 20 detik. Dengan tersenyum akan menghasilkan hormon oksitosin yang akan memproduksi dan mengembalikan sedikit demi sedikit cairan yang diperlukan pada otak hingga tidak menjadi stress.
Menjaga kesehatan mental merupakan hal yang krusial. Bahwasanya manusia telah diberi akal yang sempurna oleh Allah Swt yang mesti dijaga dengan baik. Kesehatan jiwa itu mahal, kalau sudah rusak maka sulit disembuhkan.
Menjauhi orang yang toxic sebenarnya boleh-boleh saja, asalkan sudah selesai urusan, misal tidak ada lagi hutang-piutang ataupun tanggungjawab yang belum dipenuhi haknya.
Sama halnya ketika mendapat komentar pedas dari netizen, lalu kemudian langkah paling bijak yang mesti kita ambil adalah dengan mendelete lalu blokir.
Jadi tidak melulu dikit-dikit healing. Galau dikit healing yang acap kali salah diartikan. Healing di sini maksudnya adalah perbaikan dari jiwa, kesehatan mental itu sendiri yang telah disebutkan ada 7 cara di atas.
Hidup itu bukan dijalani, tapi di-ilmui, dipelajari, diambil hikmahnya. Kita hidup untuk akhirat. Dunia hanyalah jalan menuju akhirat, yaitu kehidupan nyata yang abadi.
Note: 7 tips yang telah disebutkan di atas merupakan insight yang di dapat dari Murobbi YMIQ dalam materi Liqo yang berjudul "Mental Health" , kemudian dikembangkan dengan opini penulis.