SERIAL MAKNA LUKISAN DI GOOBOOK SELATAN
"Balon yang Terbang"
Sore itu, angin bertiup lembut.
Di tanganku, balon merah berbentuk hati bergetar, seolah tahu ia akan segera lepas dari genggamanku.
Balon ini bukan sekadar mainan—ia adalah kenangan, hadiah dari seseorang yang tak lagi bisa aku temui. Selama ini aku menggenggamnya erat, takut kehilangan, takut melupakan. Tapi semakin lama kugenggam, semakin aku sadar… aku sedang menahan diriku sendiri untuk melangkah.
“Apa aku siap?” tanyaku dalam hati.
Tali tipis itu terasa berat. Bukan di tangan, tapi di dada. Berat karena penuh arti.
Dengan tarikan napas panjang, aku melepaskannya.
Balon itu melayang, naik, dan terus naik, setiap meter jarak seperti mencabut benang-benang yang menahan air mataku.
Aku menatapnya sampai hilang di langit senja. Ada hampa, ada perih—tapi juga ada kelegaan. Karena aku mengerti, melepaskan bukan berarti berhenti mencinta.
Kadang, cinta terbesar adalah ketika kita berani berkata:
"Terbanglah… aku akan baik-baik saja."
"Tak semua yang kita cintai bisa kita genggam selamanya.
Kadang… kita hanya perlu melepaskan,
agar ia tetap indah di tempatnya." ❤️🎈