Duduk diantara kegelapan, aku memikirkan hal yang mestinya tak perlu dipikirkan
Iya, aku memikirkan dirinya ntah siapa akupun tak paham
Mungkin bukan hanya aku, tapi mereka juga yang sampai
sekarang belum ada dengannya.
Kadang diri sendiri tak paham mengapa muncul pemikiran yang tak berdasar , bukankah
Allah Swt sudah menjamin semua yang diciptakannya itu berpasangan-pasangan (Q.s
az Zariyat : 49).
Mungkin diri terlalu lalai dengan rasanya hingga lupa “Daun yang
gugur pun tak lepas dari ketetapan Alah swt”. Hal sederhana yang diperhatikanNya.
Lantas bagaimana mungkin aku risau Allah tak memperhatikan keresahanku tentang di masa depan, apabila sudah waktunya banyak cara Allah untuk mempertemukan
cinta . Ini hanya soal waktu.
Dan sekarang aku harus terlihat tenang dalam kesendirian?
Mengapa ?
Karena aku sekarang paham, tidak ada yang abadi.
Semua penantian pasti akan berakhir, entah ia berakhir dengan
sebuah hubungan sakral (Pernikahan) atau berakhir dengan Kematian.
Tak adil rasanya ketika pikiran hanya tertuju hanya pada satu tujuan
Sungguh tak layak merisaukan hal yang sudah ditetapkan,
mari memperbaiki diri siapa yang akan menyambut diri ini jalur kuning melengkung atau Bandusa (Keranda
jenazah).