Lantunan ayat suci al-Quran dari para santri menghiasi ruangan, semua bergantian menyetorkan hafalan mereka pada ketiga ustadzah yang duduk di depan, salah satunya adalah ustadzah Fitria, seorang wanita sedehana dan bersahaja, datang dari tempat yang jauh bersama putrinya yang bernama Aufa (seorang gadis kecil berusia 4 tahun).
seperti biasa, disaat ibunya sedang menyimak, Aufa selalu menghampiriku dan juga santri yang lain, namun kali ini dirinya nampak berbeda, anak kecil yang ceria itu hanya terdiam tak banyak bicara, karena penasaran akupun bertanya kepadanya:
kamu kenapa Aufa? sakit yaa?.. "iya ayuk (kakak perempuan dalam bahasa Palembang), Aufa lagi sakit dan semalam dibawa kerumah sakit, jawabnya dengan lemas, "kalau sakit kenapa tetap kesini? kamu istirahat saja di rumah (tanyaku lagi, sambil menatap matanya yang sayu), "enggak apa-apa,, ngajikan obat (jawab Aufa dengan suara lembutnya).
Akh,, ucapannya sangat menyentuh kalbuku, seakan dihunus pedang yang tajam namun bukan untuk melukai, Bagaimana tidak? rasanya sangat malu mendengar anak sekecil itu dapat berfikir layaknya orang dewasa, tetap mengaji meski sakit, sedangkan aku saja yang sudah berusia 20 tahun, malah selalu mencari alasan supaya tidak mengaji, astagfirullah ma'afkanlah hambamu ini, yang punya kesempatan namun tak di manfaatkan dengan baik.
Setelah hari itu, ribuan kata motivasi selalu membajiri jiwaku, jutaan penyesalan menyelimuti fikiran yang kalut, namun tindakan sama sekali tak menunjukkan perbaikan. kesempatan berharga yang diberikan tuhan, hanya disia-siakan karena pekerjaan yang tak berfaedah, ngobrol sama teman, tidur larut malam sampai telat bangun, dan menyiapkan hafalan didetik-detik setoran, itu semua adalah kesalahan yang jelas kusadari.
Jika kezoliman itu ku adukan pada tuhanku, maka siapakah pelakunya?, siapa yang membuang waktuku? dan siapa yang membuatku menyesal,,, tak ada yang pantas untuk disalahkan kecuali diriku sendiri, karena akulah yang bertanggung jawab atas hidupku, dan atas apa yang aku lakukan..
Dan untukmu yang sedang membaca tulisan ini,,
Orang lain adalah pihak eksternal yang hanya membantumu untuk memperbaiki dirimu, namun yang bisa mengubah hidupmu dan bagaimana cara pandangmu adalah dirimu sendiri,, jika ingin menjadi lebih baik, maka berusahalah untuk itu, jangan hanya sekedar ucapan ataupun penyesalan,,
penyesalan tak akan mempengaruhi hidupmu jika tak ada yang dapat kau ubah,, begitupun juga dengan kata-kata motivasi, ia tak dapat membawa kebaikan jika hanya di baca.